PEMANFAATAN LIMBAH PENYULINGAN SERAI WANGI SEBAGAI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogea L.)

  • Eliza Mayura Kebun percobaan BALITRO Solok
  • Herwita Idris Kebun percobaan BALITRO Solok
Keywords: kacang tanah, pupuk organik, limbah penyulingan serai wangi, produksi

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Akan tetapi produksi kacang tanah di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain. Untuk meningkatkan produktivitas kacang tanah perlu dilakukan penambahan nutrisi pada tanaman namun dengan mahalnya harga pupuk perlu dicari alternatif lain. Untuk itu dilakukan penelitian pemanfaatan abu limbah penyulingan serai wangi menjadi pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas kacang tanah. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Balittro Laing Solok sejak September sampai Desember 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yaitu pemberian abu limbah penyulingan serai wangi dengan dosis : 1) 200 g 2) 250 g 3) 300 g dan 4) 0 g pada 8 tanaman per plot diulang 6 kali. Benih kacang tanah ditanam dalam kantong berukuran 45 x 60 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang dengan volume 1 kg/kantong. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, bobot basah, bobot kering serta bobot kering/100 biji. Pengamatan pertumbuhan dilakukan setiap dua minggu dimulai tiga minggu setelah tanam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman kacang tanah mempunyai perbedaan yang signifikan dari setiap dosis abu limbah penyulingan yang digunakan. Dengan hasil yang terbaik pada dosis abu limbah serai wangi 300 g/kantong terlihat pada tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah polong, berat basah, berat kering dan berat per 100 biji berturut-turut 46,82 cm, 4,76 buah, 37,72 buah, 80,31 g, 35,40 g dan 62,36.